KEBAYA
Kebaya adalah pakaian khas yang menjadi
kebanggaan masyarakat Indonesia. Tidak diketahui dengan pasti sejak abad dan
tahun berapa kebaya mulai digunakan
sebagai pakaian tradisional wanita Indonesia. Namun bila ditinjau dari sejarah,
para wanita Indonesia sudah menggunakan kebaya
sejak masa penjajahan Belanda. Kebaya saat
itu menjadi kekuatan identitas wanita Indonesia yang membedakan mereka dengan
para wanita penjajah Belanda.
Hampir
di setiap daerah di Indonesia memiliki model kebaya yang sesuai dengan ciri khas daerahnya masing-masing.
Berikut ini perbedaan model kebaya
pada setiap daerah di Indonesia :
1.
Kebaya Jawa Tengah
Kebaya Jawa Tengah berkiblat pada model yang
digunakan oleh para wanita berdarah ninggrat di lingkungan keluarga keraton.
Kentalnya budaya yang sengaja dilestarikan di lingkungan keraton Surakarta
maupun Keraton Jogyakarta menjadi inspirasi model tersendiri bagi kebaya Jawa Tengah.
Ciri khas
kebaya Jawa Tengah yang membedakan
dengan kebaya dari daerah lainnya
adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan kebaya. Kebaya Jawa Tengah
biasanya menggunakan jenis bahan kain beludru dengan aksen berupa sulaman
tangan dengan benang emas.
2.
Kebaya
Betawi
Kebaya Betawi
mempunyai ciri khas yang kuat dari motif kain yang digunakan. Biasanya bahan
kain yang digunakan untuk membuat kebaya
Betawi adalah motif bahan polos dengan warna yang cerah dan mencolok. Kain yang
digunakan biasanya adalah kain satin yang lembut dan jatuh. Kebaya Betawi biasanya mendapatkan
tambahan aksen bordir di bagian bawah kebaya.
3.
Kebaya Jawa Barat
Ciri khas dari model kebaya Jawa Barat adalah modelnya yang
menyerupai blouse dengan potongan
yang memperlihatkan lekukan pinggang. Ciri khas lainnya dari kebaya Jawa Barat adalah jenis kain
yang digunakan biasanya menggunakan kain brokat. Selain brokat, kebaya jawa barat juga biasanya
menggunakan bahan kain bermotif polos dengan aksen bordir. Bedanya dengan kebaya Jakarta adalah motif polos yang
digunakan pada kebaya Jawa Barat berwarna
lebih kalem dan lembut.
4.
Kebaya Modifikasi
contoh fashion kebaya dari jawa barat :
Dengan seiring berjalannya waktu, kini kebaya menjadi salah satu simbol
feminisme, busana khas perempuan yang kini menjadi busana nasional dan
Model Kebaya Modern. Kaum keturunan Eropa biasanya mengenakan Model
Kebaya berbahan katun halus dengan aksen lace di pinggirnya. Kaum
Tionghoa menggunakan Design Kebaya dengan potongan yang lebih pendek dan
sederhana, dengan hiasan yang berwarna, lazim disebut kebaya encim.
Seiring dengan bergulirnya waktu, Model design Kebaya selalu mengalami perubahan pada design kebaya dan sempat tergerus zaman. Apalagi di masa pendudukan Jepang, di saat kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah. Pendudukan Jepang di Indonesia memutus jalur perdagangan tekstil dan perlengkapan penunjangnya, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan.
Sehingga pada masa tersebut, semua hal yang bersangkutan dengan kebaya sedikit terhapus. Para wanita pejuang kemerdekaan yang masih menggunakan kebaya (kebanyakan jenis kebaya kartini dan kebaya encim), kembali memopulerkannya, kendati harus bersaing dengan busana Barat yang dianggap lebih “memerdekakan” perempuan dari simbolisasi kebaya masa lalu, yang mengungkung perempuan dalam lilitan korset dan kain panjang (Model Kebaya Modern).
Ternyata kebaya memiliki arti busana tersendiri, dan faktanya Baju Kebaya pada jaman dulunya memiliki sejarah bahwa kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan juga Malaysia yang dibuat dari kain kasa yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian tradisional yang lain seperti songket dengan motif warna-warni.
Dipercayai kebaya berasal daripada negara Arab dan membawa baju kebaya (yang Arabnya “abaya”) ke Nusantara ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Melaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah penyesuaian budaya yang berlangsung selama ratusan tahun, pakaian itu diterima oleh penduduk setempat.
Kembali mengingat moment di tahun 1600 yang telah terjadi di sekitar Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan oleh golongan keluarga kerajaan di sana. Selama zaman penjajahan Belanda di Pulau jawa, sebagian banyak wanita Eropa mula mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi. Dalam sehari-harinya kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.
Pakaian yang mirip yang disebut “nyonya kebaya” diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan daripada Malaka. Mereka mengenakannya dengan sarung dan kasut cantik bermanik-manik yang disebut “kasut manek”. Kini, nyonya kebaya sedang mengalami pembaharuan, dan juga terkenal dalam kalangan wanita bukan asia.Terpisah daripada kebaya tradisional, ahli fashion sedang mencari cara untuk memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi pakaian yang lebih modern. Sehingga kebaya itu sendiri dapat dipadu padankan dengan celana atau kain denim jeans lainnya.
Nah, itulah sejarah kebaya yang kali ini penulis sajikan kepada para pembaca melalui artikel kami yang berjudul " Sekilas Sejarah Kebaya ". Jika para pembaca masih penasaran dengan sejarah warisan semua budaya di Indonesia selain dengan salah satunya sejarah kebaya ini, kami juga menyajikan artikel yang membahas sejarah warisan budaya Indonesia laiinya seperti dalam artikel kami lainnya yang berjudul " Sekilas Sejarah Batik Nusantara " dan " Informasi Seputar Fashion di Indonesia" .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar